Cerita Prabu Kian Santang & Syaidina Ali R.a

Diawali


GODOG adalah sebuah daerah pedesaan yang indah dan nyaman, berjarak 10 km kearah timur dari puseur dayeuh Garut. Tepatnya di Desa Lebakagung, Kecamatan Karangpawitan, Kabupaten Garut. Disana terdapat makam Prabu Kiansantang atau yang dikenal dengan sebutan Makam Godog Syeh Sunan Rohmat Suci. Hampir setiap saat banyak masyarakat yang ziarah, terlebih di bulan-bulan maulud

Prabu Kiansantang atau Syeh Sunan Rohmat Suci adalah salah seorang putra keturunan raja Pajajaran, Prabu Siliwangi, dari prameswarinya yang bernama Dewi Kumala Wangi (Nyi Subang Larang). Kian Santang lahir tahun 1315 Masehi di Pajajaran, mempunyai dua saudara, bernama Dewi Rara Santang dan Walang Sungsang.
Pada usia 22 tahun, tepatnya tahun 1337 Masehi, Kiansantang diangkat menjadi dalem Bogor kedua yang saat itu bertepatan dengan upacara penyerahan tongkat pusaka kerajaan dan penobatan Prabu Munding Kawati, putra Sulung Prabu Susuk Tunggal, menjadi panglima besar Pajajaran. Guna mengenang peristiwa sakral penobatan dan penyerahan tongkat pusaka Pajajaran tersebut, maka ditulislah oleh Prabu Susuk Tunggal pada sebuah batu, yang dikenal sampai sekarang dengan nama Batu Tulis Bogor. Peristiwa itu merupakan kejadian paling istimewa di lingkungan Keraton Pajajaran dan dapat diketahui oleh kita semua sebagai pewaris sejarah bangsa, khususnya Jawa Barat.
Kiansantang merupakan sinatria yang gagah perkasa. Konon tak ada yang bisa mengalahkannya. Sejak kecil sampai dewasa, yaitu berusia 33 tahun, tepatnya tahun 1348 Masehi, Kiansantang belum pernah tahu seperti apa darahnya. Dalam arti, belum ada yang menandingi kegagahannya dan kesaktiannya. Sering kali dia merenung seorang diri, memikirkan dimana ada orang gagah dan sakti yang dapat menandingi kesaktian dirinya. Akhirnya Prabu Kiansantang memohon kepada ayahnya supaya mencarikan seorang lawan yang dapat menandinginya.
Sang ayah memanggil para ahli nujum untuk menunjukkan siapa dan dimana ada orang gagah dan sakti yang dapat menandingi Kiansantang. Namun tak seorangpun yang mampu menunjukkannya. Tiba-tiba datang seorang kakek yang memberitahu bahwa orang yang dapat menandingi kegagahan Prabu Kiansantang adalah Sayyidina Ali, yang tinggal jauh di Tanah Mekah. Sebetulnya pada waktu itu Sayyidina Ali telah wafat, namun kejadian ini dipertemukan secara gaib dengan kekuasaan Alloh Yang Maha Kuasa. Lalu , orang tua itu berkata kepada Prabu Kiansantang: “Kalau memang kau mau bertemu dengan Sayyidina Ali, kau harus melaksanakan dua syarat: Pertama,harus mujasmedidulu di ujung kulon. Kedua, namamu harus diganti menjadi Galantrang Setra (Galantrang – Berani, Setra – Bersih/ Suci).
setelah Prabu Kiansantang melaksanakan dua syarat tersebut, maka berangkatlah dia ke tanah Suci Mekah pada tahun 1348 Masehi. Setiba di tanah Mekah, ia bertemu dengan seorang lelaki yang disebut Sayyidina Ali, tetapi Kiansantang tidak mengetahui bahwa laki-laki itu bernama Sayyidina Ali. Prabu Kiansantang yang namanya sudah berganti menjadi Galantrang Setra menanyakan kepada laki-laki itu.
“Kenalkah dengan orang yang namanya Sayyidina Ali?” tentu laki- laki itu menjawab dengan jujur, mengiyakannya, bahkan ia bersedia mengantar Kian Santang. Sebelum berangkat, laki-laki itu menancapkan dulu tongkatnya ke tanah. Setelah berjalan beberapa puluh meter, Sayyidina Ali berkata, “Wahai Galantrang Setra, tongkatku ketinggalan di tempat tadi, tolong ambilkan dulu!”
Semula Galantrang Setra tidak mau. Namun Sayyidina Ali mengatakan jika tidak mau, tentu tidak akan bertemu dengan Sayyidina Ali. Terpaksalah Galantrang Setra kembali ketempat bertemu, untuk mengambilkan tongkat. Setibanya di tempat tongkat tertancap, Galantrang Setra mencabut tongkat dengan sebelah tangan. Ternyata tongkat tidak bisa dicabut, bahkan tidak sedikitpun berubah. Sekali lagi, Kian santang berusaha mencabutnya, tetapi tongkat itu tetap tidak berubah. Ketiga kalinya, Galantrang Setra mencabut tongkat dengan sekuat tenaga dengan disertai tenaga bathin. Tetapi tongkat tetap tertancap di tanah dengan kokoh, sebaliknya kedua kaki Galantrang Setra amblas masuk ke dalam tanah, dan keluarlah darah dari tubuh Galantrang Setra.
Sayyidina Ali mengetahui kejadian itu, maka beliaupun datang. Setelah Sayyidina Ali tiba, tongkat itu langsung dicabut sambil mengucapkan Bismillah dan dua kalimat syahadat.Tongkatpun terangkat dan bersamaan dengan itu hilang pulalah darah dari tubuh Galantrang Setra. Galantrang Setra merasa heran, kenapa darah yang keluar dari tubuh itu tiba-tiba menghilang dan kembali tubuhnya sehat. Dalam hatinya ia bertanya. “Apakah kejadian itu karena kalimah yang diucapkan oleh orang tua itu tadi?”. Kalaulah benar, kebetulan, akan kuminta ilmu kalimah itu. Tetapi laki-laki itu tidak menjawab. Alasannya, karena Galantrang Setra belum masuk Islam.
Kemudian mereka berdua berangkat menuju Mekah. Setelah tiba di Mekah, di tengah perjalanan ada yang bertanya kepada laki-laki itu dengan sebutan Sayyidina Ali. Galantrang Setra kaget mendengar panggilan ”Ali” tersebut. Ternyata laki-laki yang baru dikenalnya tadi tiada lain adalah Sayyidina Ali.
Setelah Kiansantang meninggalkan Mekah untuk pulang ke Tanah Jawa (Pajajaran), ia terlunta-lunta tidak tahu arah tujuan. Maka ia berpikir untuk kembali ke Mekah lagi dengan niat bulat akan menemui Sayyidina Ali, sekaligus bermaksud memeluk agama Islam. Pada tahun 1348 Masehi, Kiansantang masuk Islam. Ia bermukim selama dua puluh hari sambil mempelajari ajaran agama Islam. Kemudian dia pulang ke tanah Jawa (Pajajaran) untuk menengok ayahnya Prabu Siliwangi dan saudara-saudaranya.
Setibanya di Pajajaran, ia bertemu dengan ayahnya. Kian Santang menceritakan pengalamannya selama bermukim di tanah Mekah serta pertemuannya dengan Sayyidina Ali. Pada akhir ceritanya, ia memberitahukan bahwa dirinya telah masuk Islam dan berniat mengajak ayahnya untuk memeluk agama Islam. Prabu Siliwangi kaget sewaktu mendengar cerita anaknya, terlebih ketika anaknya mengajak masuk agama Islam. Sang ayah tidak percaya, dan ajakannya ditolak.
Tahun 1355 Masehi, Kiansantang berangkat kembali ke tanah Mekah. Jabatan kedaleman, untuk sementara diserahkan ke Galuh Pakuan yang pada waktu itu dalemnya dipegang oleh Prabu Anggalang. Prabu Kiansantang bermukim di tanah Mekah selama tujuh tahun dan mempelajari ajaran agama Islam secara khusu. Merasa sudah cukup menekuni ajaran agama Islam, kemudian ia kembali ke Pajajaran tahun 1362 M. Ia berniat menyebarkan ajaran agama Islam di tanah Jawa. Kembali ke Pajajaran pun disertai saudagar Arab yang punya niat berniaga di Pajajaran sambil membantu Kiansantang mensyi’arkan agama Islam.
Setiba di Pajajaran, Kiansantang langsung menyebarkan agama Islam di kalangan masyarakat, karena ajaran Islam dalam fitrohnya membawa keselamatan dunia dan akhirat. Masyarakat menerimanya dengan tangan terbuka. Kemudian Prabu Kiansantang bermaksud menyebarkan ajaran agama Islam di lingkungan Keraton Pajajaran.
Setelah Prabu Siliwangi mendapat berita bahwa anaknya sudah kembali ke Pajajaran dan akan menghadap kepadanya. Prabu Siliwangi yang mempunyai martabat raja mempunyai pikiran. “Dari pada masuk agama Islam lebih baik aku muninggalkan keraton Pajajaran”. Sebelum berangkat meninggalkan keraton, Prabu Siliwangi merubah Keraton Pajajaran yang indah menjadi hutan belantara.
Melihat gelagat demikian, Kiansantang mengejar ayahnya. Beberapa kali Prabu Siliwangi terkejar dan berhadapan dengan Kiansantang yang langsung mendesak agar sang ayah dan para pengikutnya masuk Islam. Namun Prabu Siliwangi tetap menolak, malah beliau lari ke daerah Garut Selatan. Kiansantang menghadangnya di laut Kidul Garut, tetapi Prabu Siliwangi tetap tidak mau masuk agama Islam. Dengan rasa menyesal, Kiansantang terpaksa membendung jalan larinya sang ayah. Prabu Siliwangi masuk ke dalam gua yang sekarang disebut gua sancang Pameungpeuk.
Prabu Kiansantang sudah berusaha mengislamkan ayahnya, tetapi Alloh tidak memberi hidayah kepada Prabu Siliwangi. Kiansantang kembali ke Pajajaran, kemudian membangun kembali kerajaan sambil menyebarkan agama Islam ke pelosok-pelosok, dibantu oleh saudagar Arab sambil berdagang. Namun istana kerajaan yang diciptakan oleh Prabu Siliwangi tidak dirubah, dengan maksud pada akhir nanti anak cucu atau generasi muda akan tahu bahwa itu adalah peninggalan sejarah nenek moyangnya. Sekarang lokasi istana itu disebut Kebun Raya Bogor.
Pada tahun 1372 Masehi, Kiansantang menyebarkan agama Islam di Galuh Pakuan dan dia sendiri yang mengkhitan laki-laki yang masuk agama Islam. Tahun 1400 Masehi, Kiansantang diangkat menjadi Raja Pajajaran, menggantikan Prabu Munding Kawati atau Prabu Anapakem I. Namun Kiansantang tidak lama menjadi raja, karena mendapat ilham harus uzlah, pindah dari tempat yang ramai ketempat yang sepi. Dalam uzlah itu, ia diminta agar bertafakur untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, dalam rangka mencapai kema’ripatan. Kepada beliau dimintakan untuk memilih tempat tafakur dari ke 3 tempat, yaitu Gunung Ceremai, Gunung Tasikmalaya, atau Gunung Suci Garut.
Waktu uzlah harus dibawa peti yang berisikan tanah pusaka. Peti itu untuk dijadikan tanda atau petunjuk tempat bertafakur nanti, apabila tiba disatu tempat peti itu godeg/ berubah, maka disanalah tempat dia tafakur, dan kemudian nama Kiansantang harus diganti dengan Sunan Rohmat. Sebelum uzlah, Kiansantang menyerahkan tahta kerajaan kepada Prabu Panatayuda, putra tunggal Prabu Munding Kawati.
Setelah selesai serah-terima tahta kerajaan dengan Prabu Panatayuda, maka berangkatlah Prabu Kiansantang meninggalkan Pajajaran. Tempat yang dituju pertama kali adalah Gunung Ceremai. Setibanya disana, peti diletakan di atas tanah, tetapi peti itu tidak godeg alias berubah. Kiansantang kemudian berangkat lagi ke gunung Tasikmalaya, disana juga peti tidak berubah. Akhirnya Kiansantang memutuskan untuk berangkat ke gunung Suci Garut. Setibanya di gunung Suci Garut, peti itu disimpan diatas tanah, secara tiba-tiba berubahlah peti itu. Dengan godegnya peti tersebut, berarti petunjuk kepada Kiansantang bahwa ditempat itulah beliau harus tafakur untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Tempat itu kini diberi nama Makam Godog.
Prabu Kiansantang bertafakur selama 19 tahun. Sempat mendirikan Mesjid yang disebut Masjid Pusaka Karamat Godog yang berjarak dari makam godog sekitar kurang lebih 1 Km. Prabu Kiansantang namanya diganti menjadi Syeh Sunan Rohmat Suci dan tempatnya menjadi Godog Karamat. Beliau wafat pada tahun 1419 M atau tahun 849 Hijriah. Syeh Sunan Rohmat Suci wafat di tempat itu yang sampai sekarang dinamakan Makam Sunan Rohmat Suci atau Makam Karamat Godog.***


47 komentar:

Unknown mengatakan...

Artikelnya menarik mas, bisa di jadikan pelajaran buat kita.

Unknown mengatakan...

referensinya dari mana nih bang??

Anonim mengatakan...

Aslm.
Sejarah Rd. Kian Santang memang penuh misteri dan banyak versi, tapi dari sekian cerita terdapat kisah yag perlu dicermati. daintaranya bahwa belaui pernah berguru kpd Sayidina Ali. Perlu diketahui bahwa Sayidina Ali hidup pd abad 8 M. sementara Rd Sangara (yg sll disebut Rd Kian Santang) hidup pada abad 15. Bgmn mungkin beliau berdua bisa ketemu padahal hidup pada zaman yg berbeda (terpaut 800 tahun) ?

Mnrt catatan dari orang2 tua, Kian Santang yg asli hidup pada zaman Taruma Nagara (abad 7). Dia adalah pangeran yang bisa menundukan serbuan Dinasty Tang dari Cina. Kian santang artinya Ksatria Penakluk Dinasty Tang. Dia terkenal kuat (sakti) dan hanya dapat dikalahkan oleh Sayidina Ali.

Dahulu kisah Kian Santang ditulis dalam buku dan tersimpan di perpustakaan kerajaan Padjadjaran.

Alkisah Pangeran Walangsungsang yg merupakan putera Prabu Silihwangi merupakan seorang ulama yg menyebarkan Islam di Tanah Pasundan (dimulai dari Cirebon). Dalam dakwahnya beliau selalu menceriterakan kisah Kian Santang (yag dia baca di Perpustakaan Kerajaan padjajaran). Namun kisah tersebut sedikiit dirubah disesuaikan dengan kepentingan dakwahnya. Masyarakat yg mendengar ceriteranya beranggapan bahwa kian Santang itu dia sendiri (Rd. Walangsungsang).

Alkisah sebelum Prabu Silihwangi menikah dengan Ny. Subang Larang beliu telah masuk Islam. Jd cerita bahwa terjadi perang antara Kian santang dg Silihwangi garagara berbeda agama peerlu dicermati dg bijak. Sudah bukan rahasia lg bahwa sejarah kita banyak direkayasa oleh pihak luar dg tujuan mengadu domba (devide et impera).

Demikian. wallau A’lam Bisawab

Wass. wrwb

Anonim mengatakan...

Aslm.
Sejarah Rd. Kian Santang memang penuh misteri dan banyak versi, tapi dari sekian cerita terdapat kisah yag perlu dicermati. daintaranya bahwa belaui pernah berguru kpd Sayidina Ali. Perlu diketahui bahwa Sayidina Ali hidup pd abad 8 M. sementara Rd Sangara (yg sll disebut Rd Kian Santang) hidup pada abad 15. Bgmn mungkin beliau berdua bisa ketemu padahal hidup pada zaman yg berbeda (terpaut 800 tahun) ?

Mnrt catatan dari orang2 tua, Kian Santang yg asli hidup pada zaman Taruma Nagara (abad 7). Dia adalah pangeran yang bisa menundukan serbuan Dinasty Tang dari Cina. Kian santang artinya Ksatria Penakluk Dinasty Tang. Dia terkenal kuat (sakti) dan hanya dapat dikalahkan oleh Sayidina Ali.

Dahulu kisah Kian Santang ditulis dalam buku dan tersimpan di perpustakaan kerajaan Padjadjaran.

Alkisah Pangeran Walangsungsang yg merupakan putera Prabu Silihwangi merupakan seorang ulama yg menyebarkan Islam di Tanah Pasundan (dimulai dari Cirebon). Dalam dakwahnya beliau selalu menceriterakan kisah Kian Santang (yag dia baca di Perpustakaan Kerajaan padjajaran). Namun kisah tersebut sedikiit dirubah disesuaikan dengan kepentingan dakwahnya. Masyarakat yg mendengar ceriteranya beranggapan bahwa kian Santang itu dia sendiri (Rd. Walangsungsang).

Alkisah sebelum Prabu Silihwangi menikah dengan Ny. Subang Larang beliu telah masuk Islam. Jd cerita bahwa terjadi perang antara Kian santang dg Silihwangi garagara berbeda agama peerlu dicermati dg bijak. Sudah bukan rahasia lg bahwa sejarah kita banyak direkayasa oleh pihak luar dg tujuan mengadu domba (devide et impera).

Demikian. wallau A’lam Bisawab

Wass. wrwb

Anonim mengatakan...

Aslm.
Sejarah Rd. Kian Santang memang penuh msiteri dan banyak versi, tapi dari sekian cerita terdapat kisah yag perlu dicermati. diantaranya bahwa belaui pernah berguru kpd Sayidina Ali. Perlu diketahui bahwa Sayidina Ali hidup pd abad 8 M. sementara Rd Sangara (yg sll disebut Rd Kian Santang) hidup pada abad 15. Bgmn mungkin beliau berdua bisa ketemu padahal hidup pada zaman yg berbeda (terpaut 800 tahun) ?

Mnrt catatan dari orang2 tua, Kian Santang yg asli hidup pada zaman Taruma Nagara (abad 7). Dia adalah pangeran yang bisa menundukan serbuan Dinasty Tang dari Cina. Kian santang artinya Ksatria Penakluk Dinasty Tang. Dia terkenal kuat (sakti) dan hanya dapat dikalahkan oleh Sayidina Ali.

Dahulu kisah Kian Santang ditulis dalam buku dan tersimpan di perpustakaan kerajaan Padjadjaran.

Alkisah Pangeran Walangsungsang yg merupakan putera Prabu Silihwangi merupakan seorang ulama yg menyebarkan Islam di Tanah Pasundan (dimulai dari Cirebon). Dalam dakwahnya beliau selalu menceriterakan kisah Kian Santang (yag dia baca di Perpustakaan Kerajaan padjajaran). Namun kisah tersebut sedikiit dirubah disesuaikan dengan kepentingan dakwahnya. Masyarakat yg mendengar ceriteranya beranggapan bahwa kian Santang itu dia sendiri (Rd. Walangsungsang).

Alkisah sebelum Prabu Silihwangi menikah dengan Ny. Subang Larang beliu telah masuk Islam. Jd cerita bahwa terjadi perang antara Kian santang dg Silihwangi garagara berbeda agama peerlu dicermati dg bijak. Sudah bukan rahasia lg bahwa sejarah kita banyak direkayasa oleh pihak luar dg tujuan mengadu domba (devide et impera).

Demikian. wallau A’lam Bisawab

Wass. wrwb

Organisasi Usaha mengatakan...

Menurut naskah Wangsakerta, Sri Baduga Maharaja, Raja Pajajaran mempunyai 3 istri, dari Istri pertama Kentring Manik Mayang Sunda mempunyai putra 2, yaitu Surosowan dan Surawisesa, dari istri kedua mempunyai putra: Suranggana, dari istri ketiga (Nyai Subang Larang, beragama Islam), mempunyai 2 org pura dan 1 org putri yaitu: Walang Sungsang/Pangeran Cakra Buana, Nyi Mas Rara Santang (putri) dan Raja/Jaya Sangara.
Nyi Mas Rara Santang ini selanjutnya bermukim di Mesir dan menikah dg seorg Syah Bandar yang bernama Syarif Abdullah (yang melahirkan putra diberi nama Syarif Hidayatullah/Sunan Gunung Jati).
Khusus unt Raja/Jaya Sangara, setelah dewasa berangkat ke Mekkah unt menunaikan ibadah haji serta memperdalam agama Islam, pada saat itulah oleh kaka iparnya (Syarif Abdullah), beliau diberi nama MANSYUR
Sekembalinya dari jajirah Arab, oleh kakanya (Cakrabuana/Penguasa Cirebon) ditugaskan menyebarkan agama Islam kewilayah Priangan, disini Raja/Jaya Sangara/Mansyur diberi julukan oleh masyarakat dg nama GAGAK LUMAYUNG.
Selanjutnya Raja/Jaya Sangara/MANSYUR/GAGAK LUMAYUNG, ditugaskan kembali oleh kakanya untuk menyebarkan agama Islam diwilayah Pantura sd Bogor, krn dianggap sukses dlm tugasnya, maka semakin terkenallah dia, yg dalam bahasa Sunda istilah semakin terkenal adalah KEAN/KIAN SANTANG yg artinya Semakin terkenal.
Kemudian Oleh Cakrabuana, ditugaskan untuk membantu keponakannya ( Syarif Hidayatullah) dlm penyebaran Islam di Banten, bertugaslah Raja/Jaya Sangara/MANSYUR/GAGAK LUMAYUNG/KEAN/KIAN SANTANG ditanah Banten sampai akhir hayatnya dan dimakamkan di kaki Gunung Pulosari yg bernama Kp CIKADUEUN, serta dienallah tempat ziarah ini dg nama MAKAM SYEH MASYUR CIKADUEUN
Seperti itu sedikit yg sy ketahui
Hampura
H Mulyana

Zarott Resspro mengatakan...

saya stuju kang pndapat kang wawan dan organisasi usaha,, lebih logis

Unknown mengatakan...

Kian santang adalah Tokoh tasawuf dari tanah pasundan yang ceritanya melogenda khususnya di hati masarakat pasundan dan kaum tasawuf ditanah air pada umumnya.
Tokoh kian-santang ini pertama kali berhembus dan dikisahkan oleh raden CAKRABUANA atau pangeran walangsungsang ketika menyebarkan islam di tanah cirbon dan pasundan.pangeran cakrabuana adalah anak dari prabu sili-wangi atau jaya dewata raja pajajaran, yang dilahirkan dari permisuri ketiga yang bernama nyi subang larang, subang-larang sendiri murid dari mubaliq kondang yaitu syeh maulana-hasanudin atau terkenal dengan syeh kuro krawang.
Mulanya yaitu ,Ketika raden walangsungsang memilih untuk pergi meninggalkan galuh pakuan atau pajajaran ,yang di sbeapkan oleh keberbedaan haluan dengan keyakinan ayahnya yang memeluk agama “shangyang”, pada waktu itu. diriwayatkan beliau berkelana mensyi’arkan islam bersama adiknya yaitu rara santang (ibu dari syarif hidayatullah atau “sunan gunung jati”)dengan membuka perkampungan di pesisir utara yang menjadi cikal-bakal kerajaan caruban atau kasunanan cirebon yang sekarang adalah “kota madya cirebon”
Logenda kian-santang sendiri diambil dari sebuah kisah nyata, dari tanah pasundan tempo dulu yang ceritanya pada waktu itu tersimpan rapi berbentuk buku di perpustakaan kerajaan pajajaran.
Karena pajajaran adalah hasil penyatuan dua kerajaan antara galuh dan kerajaan sunda pura
yang dimana kerajaan galuh dan sundapura adalah dua kerajaan pecahan dari taruma negara, yang di masa prabu PURNA-WARMAN yaitu raja ketiga dari kerajaan taruma negara yang di pecah menjadi dua yaitu tarumanegara yang berganti sundapura dan ibukota lama menjadi galuh pakuan. Dan jaya dewata menyatukan kembali dua pecahan kerajaan taruma negara menjadi pajajaran.
Di mana di kisahkan pada waktu itu yaitu abad ke 4m atau tahun 450m pernah terdapat putra mahkota yang sakti mandraguna bernama GAGAK LUMAYUNG yang dalam ceritanya “di tataran suda dan sekitarnya ,tak ada yang mampu mengalahkan ilmu kesaktiannya. hingga suatu saat datang pasukan dari dinasti TANG yang hendak menaklukkan kerajaan tarumanegara. namun berkat gagak lumayung ,pasukan TANG dapat di halau dan tunggang-langgang meninggalkan taruma negara.
semenjak itu raden gagak lumayung di beri sebutan ”KI AN SAN TANG” atau ”penakluk pasukan tang”
Di ceritakan sang kiansantang ini karena saking saktinya hingga dia rindu kepingin melihat darahnya sendiri
Hingga sampailah di suatu ketika sa’at dia mendapat wangsit di tapabratanya bahwah di tanah arab terdapat orang sakti mandraguna
Konon: dengan ajian napak sancangnya raden kian santang mampu mengarungi lautan dengan berkuda saja.
“Di mana dalam ceritanya ketika sampai di pesisir beliau bertemu seorang kakek ,dan padanya dia minta untuk di tunjukan di mana orang sakti yang kian santang maksud tersebut”.
Dan dengan senang hati si-kakek tersebut menyanggupinya dan sementara dia mengajak beliau “kiansantang” untuk mampir dulu ke rumahnya.
Al-kisah setelah sampai di rumahnya tongkat dari sang kakek tersebut tertinggal di pesisir dan minta kian santang untuk mengambilkanya ,konon dikisahkan si-kian santang tak mampu mencabutnya sampai tanganya berdarah-darah ,disitulah kian santang baru sadar kalau kakek itu adalah orang yang di carinya.
Dan akhirnya dengan membaca kalimah syahadat yang di ajarkan sang kakek tadi “yang akhirnya menjadi guru spiritualnya” tongkat tersebut dapat di cabut .dan siapakah kakek tersebut? ya dia adalah taklain dan tak bukan syaidina ali r.a menantu dari baginda nabi muhamad s.a.w.
Cerita tersebut membumi sekali sampai saat sekarang. Dan yang aneh, kebanyakan orang menduga kalau kian santang itu adalah raden walang sungsang. Padahal banyak sekali cerita yang sepadan dengan kisah raden walang sungsang tersebut. Yang sesungguhnya dialah yang mengisahkan justru dialah yang di kira pelaku (raden walang sungsang atau pangeran cakrabuana) sebagai tokoh yang diceritakan itu. Tujuannya adalah hanya sebagai media dakwah dan penyebaran islam di bumi cirbon dan sekitarnya.....Versinya trllu banyak

my abdi mengatakan...

sejarah itu harus kita hargai,karna kita bukan orang israel yang tidak mempunyai sejarah budaya dan adat. kita harus bersyukur dilahirkan yang mempunyai sejarah diketurunnya.
ada sumber: bahwa sebenarnya prabu siliwngi tidak mati tapi (ngahiang) atau menghilang saat bertempur dengan anaknya dan sebelum menghilang dia mengatakan bahwa ia akan memperjuangkan/membantu jalan agama islam dalam hal apapun tapi ia akan masuk islam setelah kiamat datang. percaya ga percay coba anda buktikan disetiap maqam wali selalu dijaga oleh jin yang berwujud maung.
dan yang menjadi perdebatan antara anak dan bapa itu adalah perkara hari kiamat.

Unknown mengatakan...

semoga para pemimpin mencontoh raja2 terdahulu...Amin

Unknown mengatakan...

Good,, ^^

Unknown mengatakan...

Hanya allah lah yg tau dimnakah makan eyang prabu kian santangyg asli..... yg penting kita mendoakan nya harus ridho dan ikhlas.... amiiinn

solikin mengatakan...

tenang saja, beliau beliau masih ada, krn para wali Allah tidak mati

Moch Safrudin mengatakan...

Terlalu banyak persi cerita gak nyambung bro,,

Abah Udi mengatakan...

Sampurasun.... hargailah berbagai pendapat dan cerita orang... yang penting nama-nama tersebut adalah benar adanya.. dan beliau-beliau itu adalah Karuhun Padjadjaran... Karuhun na Urang Sunda...

Abah Udi mengatakan...

Sampurasun.... hargailah berbagai pendapat dan cerita orang... yang penting nama-nama tersebut adalah benar adanya.. dan beliau-beliau itu adalah Karuhun Padjadjaran... Karuhun na Urang Sunda...

AgungBlogger mengatakan...

beliau memang sudah mati, tetapi sukma nya masih hidup sampai sekarang.!



Visit : http://www.herbalonlinetop.com/2015/09/pengobatan-tradisional-untuk-sakit-tenggorokan.html

Rasta mengatakan...

lestarikan sejarah tanah sunda

Unknown mengatakan...

prabu siliwangi menikah dengan ibunya raden kian santang yaitu nyai subang larang, murid dari syeh Quro, ketika menikah prabu siliwangi membaa 2 kalimah syahadat, karna itu syarat yg di ajukan sang guru dari nyai subang larang. bukan kah prabu siliwangi sudah memeluk islam. pertanyaannya.... kenapa di artikel itu meneritakan bahwa prabu siliwangi di ajak masuk islam.dan kenapa di artikel diatas menulis bahwa prabu siliwangi tdk mau masuk islam.

Unknown mengatakan...

prabu siliwangi menikah dengan ibunya raden kian santang yaitu nyai subang larang, murid dari syeh Quro, ketika menikah prabu siliwangi membaa 2 kalimah syahadat, karna itu syarat yg di ajukan sang guru dari nyai subang larang. bukan kah prabu siliwangi sudah memeluk islam. pertanyaannya.... kenapa di artikel itu meneritakan bahwa prabu siliwangi di ajak masuk islam.dan kenapa di artikel diatas menulis bahwa prabu siliwangi tdk mau masuk islam.

Unknown mengatakan...

Sebenernya prabu siliwangi itu tidak menganut agama islam tpi menganut agama sunda apa gtu , lalu diajak oleh anaknya raden kian santang dan ia menolak karena ia sblm memiliki ilmu saktinya sudah memiliki perjanjian menganut agama sundat tersebut

Unknown mengatakan...

Sebenernya prabu siliwangi itu tidak menganut agama islam tpi menganut agama sunda apa gtu , lalu diajak oleh anaknya raden kian santang dan ia menolak karena ia sblm memiliki ilmu saktinya sudah memiliki perjanjian menganut agama sundat tersebut

Unknown mengatakan...

Ass Ma'af sebelum nya,yang saya tau dari sekian cerita sana sini,ada 1 yang saya mengerti,ke 1 prabu silihwangi syarat untuk menikah dengan putri syeh quro harus masuk islam. Yang ke 2 mana mungkin prabu kian santang di beri izin untuk pesantren ke mekah kalau prabu silihwangi bukan islam,yang ke 3 kalau masalah sejarah beliau harus di sigapi dengan logis atau batin
Itu yg saya tau yang mungkin berbeda dengan cerita.sekian terima kasih ass

Unknown mengatakan...

Orang islam harus menikah dengan orang islam itu undang undang islam, kalo prabu siliwangi bukan islam bagaimana mungkin di bisa menikah dengan lara subang,itu kan zina namanya!

Unknown mengatakan...

Orang islam harus menikah dengan orang islam itu undang undang islam, kalo prabu siliwangi bukan islam bagaimana mungkin di bisa menikah dengan lara subang,itu kan zina namanya!

neneng jebred mengatakan...

kean santang mengejar ayahnya untuk di islamkan? sampai2 dengan sangat menyesal dia membendung goa sancang? itukah sikap anak terhadap ayah yang diajarkan islam yang dipelajari oleh kean santang? perlu diperjelas lagi cerita pada babak itu.

Anonim mengatakan...

Ya Wallahu a'lam bishshowab.. Sayidina Ali sndiri lahir stelah nabi Muhammad s.a.w, sementara nabi dilahirkan thn 571 Masehi. Berarti Ki An Santang lebih dulu lahir dong krn PDa penjelasan di komentar ( Mhon maaf), disebutkan bhwa thn 450 Masehi sudah bisa menaklukan pasukan tang... Wallahu'alamBishshowab.

Anonim mengatakan...

Ya Wallahu a'lam bishshowab.. Sayidina Ali sndiri lahir stelah nabi Muhammad s.a.w, sementara nabi dilahirkan thn 571 Masehi. Berarti Ki An Santang lebih dulu lahir dong krn PDa penjelasan di komentar ( Mhon maaf), disebutkan bhwa thn 450 Masehi sudah bisa menaklukan pasukan tang... Wallahu'alamBishshowab.

Unknown mengatakan...

Assalaamu'alaikum semuanya.
sepertinya disinilah letak kekeliruan dr umat islam setelah zaman keemasan.
dimana menyebabkan umat jd terpecah belah dan semakin menjauh dr hakikat islam itu sendiri.
penyebabnya adalah
LELUHUR.
bangsa yahudi tidak mau masuk islam krn diantaranya krn LELUHUR.
ajaran Islam udah sempurna.
mengimani
mempelajari
mengamalkan pd kehidupan sehari hari.
mempelajari sejarah Pendahulu itu penting
krn dr sejarah itu bisa tau mana yg baik dan yg tidak baik.
yg supaya dlm menjalani kehidupan didunia bs bermanfaat.
selaras dg tugas manusia diciptakan dan tinggal di bumi ini.
yaitu jd kholifah.
agar supaya keberkahan turun di muka bumi.
jdnya baldatun toyyibatun warrobbun ghofur.
lha ini malah ribut leluhur.
saya aja yg keturunan nabi adam saja g gitu bgt ah..
ki ansantang mau ktm Ali Ra.mau enggak kan g ada ngaruhhnya kaaaaaan???
Kecuali klo cewek hamil tp ga ktm yg menghamili tuuu baru gegerr..
oke sob
terimakasih
aturnuwun nya'
Wassalaamualaikum
salam dari taufik.

Unknown mengatakan...

ada yg aneh Dr cerita diatas...Disana disebutkan kian santang lahir th 1300an Dan meninggal th 1419..sedangkan prabu jaya dewata atau siliwangi atau orgtua Dari kian santang memerintah antara the 1483an smpai 1521. pikir lg dah

Unknown mengatakan...

Kisa Di Atas Tidak Salah dan tidak juga dibilang paling benar.... karena searah itu benar hanya pengkisanya tidak hidup di masa itu jadi ada beberapa bagian yang diambil berdasarkan kajian pengkisanya hal ini supaya searah itu tidak putus dan tetap bersambung, masalah keyakinan masing2 pembaca tidak perlu di perdebatkan..... karena kita juga tidak hidup di masa itu....jadi yakin lah menurut keyakinan masing2 yang terpenting tujuan dari akhir sejarah tersebut yang perlu bukan proses sejarah tersebut......

Unknown mengatakan...

Maaf ada yang bisa mengartikan apa itu "tilem" yg berasal dari bahasa sunda.. soalnya saya mendapatkan banyak omongan atau cerita bahwa katany seorang wali alloh/raja/ulama sebetulnya tidak meninggal melaikan tilem... ada yg bisa meluruskan atau membenarkan atau menjelaskan bahwa itu benar atau sebetulnya salah besar..?

Makasih

Unknown mengatakan...

Mnjga ibu pertiwi indonesia. Boleh beda pandangan tetapi bisa saling menghormati

Unknown mengatakan...

Yayayaya... Tapakuran diri asal ti mana
Balik kamana sajeroning hirup eusian ka ma'ripatannana.

Unknown mengatakan...

Yayayaya... Tapakuran diri asal ti mana
Balik kamana sajeroning hirup eusian ka ma'ripatannana.

Biospitenk mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Biospitenk mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Biospitenk mengatakan...

Saya setuju dengan #mulyana mulya.
Kita tidak bisa menyimpulkan kebenaran sejarah, karena kita tidak hidup di masa itu. Yg pasti sejarah kian santang itu benar adanya☺

Unknown mengatakan...

utk oxcsa tsugama, "tilem" dlm bhs sunda punya arti tidur bisa jg berarti hilang/lenyap. Mksd artinya mungkin adalah bahwa seorang wali Allah pd waktu meninggalkan dunia ini tidak mati raga seperti manusia pd umumnya tetapi dianggap menghilang/lenyap. Namun pengertian yang lebih mendalam adalah bahwa seseorang yang telah mencapai tahap pemahaman rohani yang luhur/tinggi itu masih ada tingkatannya bila belum "sempurna". Dengan masih adanya tingkatan tersebut mereka yang memiliki rohani tinggi/luhur masih dapat terlahir/tercipta/terbentuk di alam yang lainnya/alam suci yang halus (maaf tidak mudah menggambarkannya). Terkecuali seseorang tersebut dalam perjalanan rohaninya telah mencapai tahap "sempurna" sehingga mereka tidak akan tercipta/terlahir/terbentuk lagi di segala bentuk alam kehidupan lainnya krn sdh tdk ada lg tingkat2annya. Kata2/kalimat hanya sekedar untuk menggambarkan/membimbing namun tidak dpt menunjukan dengan tepat sekali/pasti kecuali seseorang tersebut telah mencapai tahap "sempurna"nya sendiri

Hamba allah mengatakan...

Ya mati lah bos..nabi muhammad aja neninggal..apa hebatnya wali dari nabi muhammad..??

Unknown mengatakan...

Menurut saya sama saja semua nya ilmu tuhan walaupun berbeda agama bahasa semuanya milik tuhan dan kembali padanya.berbeda beda tetap satu tujuan bhineka tunggal ika

Unknown mengatakan...

Tilem yaitu tingakatan kematian dalam islam yg tinggi tahu waktunya akan mati.dalam rukun agama kan ada tingkatan 1.sareat.2.hakekat3.torekat.4.makrifat.5 tauhid.6.baru islam...kalau udah tingkatan 6 tahu segalanya laduni

Unknown mengatakan...

Walohualam,,,
Emang prabu Siliwangi sudah masuk Islam Tetapi setelah kepergian ibunda Raden kian Santang prabu Siliwangi memutuskan kembali lgi ke agamanya yang dulu di anutnya

Unknown mengatakan...

Walohualam,,,
Emang prabu Siliwangi sudah masuk Islam Tetapi setelah kepergian ibunda Raden kian Santang prabu Siliwangi memutuskan kembali lgi ke agamanya yang dulu di anutnya

Unknown mengatakan...

Mung Allah swt nu maha uninga...

Unknown mengatakan...

ada Rakeyan Santang (Kean santang, Kian santang) ini adalah yang bertemu dengan Syd Ali Karamallah (mantu Nabi) ditugaskan ayahnya prabu Boros ngora setelah surat dari Nabi Muhmammad yg ditujukan kepada para raja seluruh dunia di terima di P. Jawa. (yang terkenal surat yg nyampe di kaisar Romawi dan kisra persia) ...rakean Santang Masuk ke Makkah fase Futuh makkah (penaklukan Makkah)...info ini katanya dokumen dari perpustakaan al-azhar kairo Mesir berasal dari manuskrip kerajaan Fatimiyah ....satu pigur lagi yaitu Ki Santang...inilah putranya prabu Siliwangi dan Nyi Subang Larang yg di bahas di atas.....suka pabaliut antara Rakeyan Santang, kian santang, Kean Santang adalah orang yang sama ( sejaman dengan Nabi) dan Ki Santang yang terakhir(jaman Wali Songo).....wallohu a'lam....

yukie mengatakan...

https://kokonatsutrrrrrrrrrrrrr.blogspot.sg/2017/11/5-hal-ini-dapat-memperkuat-kuku-setelah.html
https://kokonatsutrrrrrrrrrrrrr.blogspot.sg/2017/11/cara-gampang-bikin-kulit-kinclong-pakai.html
https://kokonatsutrrrrrrrrrrrrr.blogspot.sg/2017/11/studi-ingin-berumur-panjang-dan-awet.html

Tunggu Apa Lagi Guyss..
Let's Join With Us At Dominovip.com ^^
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami :
- BBM : D8809B07 / 2B8EC0D2
- Skype : Vip_Domino
- WHATSAPP : +62813-2938-6562
- LINE : DOMINO1945.COM
- No Hp : +855-8173-4523

Posting Komentar