Situs Gunung Padang ,Bukan Bangga Lalu Menjaga

Bukan Bangga Lalu Menjaga , kenapa tidak bangga lalu timbul keinginan untuk menjaganya malah merusak dengan mencurinya itulah yang dialami Situs Gunung Padang yang berada di Kabupaten Cianjur , Jawabarat . Keberadaan Situs Gunung Padang mulai ruksak karena ulah manusia , situs peninggalan kebudayaan megalitikum terbesar di Asia Tenggara semakin memprihatinkan karena ulah pengunjung yang seenaknya ditambah adanya berbagai kepentingan membuat struktur bangunan situs ruksak parah. Penelitian yang dilakukan Pusat Arkeolog Nasinal yang bekerjasama dengan Balai Arkeolog Bandung menemukan kerusakan teknis pada Situs Megalitikum Gunung Padang yang diperkirakan dibangun pada 2.500 - 1.500 Masehi.


Arkeolog Senior Moenardjito yang menjadi anggota tim penelitian , mengatakan , Pengunjung situs gunung padang setiap bulan bisa mencapai 16.000 orang perbulan dan pengunjung sebnayak itu menginjak-nginjak bangunan situs yang dibangun hanya dengan teknologi sederhana.


Kemampuan manusia yang masih rendah pada masa itu membuat situs berbentuk punden berundak itu didirikan dengan teknologi sederhana , akibat injakan struktur batu bergeser.


semakin parah karena banyak batu yang dipukul dengan batu lain hingga pecah dan pecahannya dibawa pulang kalau kata bahasa sundana mah ( Kadedemes jeung teu molo " Amek atuda hehe" ) . Situs yang berumur ribuan tahun itu dijadikan " keset " setelah kaki pengunjung menginjak tanah berlumpur . hah parah .
Situs Gunung Padang juga tidak terlepas dari kepentingan sebagian orang yang percaya bahwa dibawah situs tersebut terdapat bangunan piramida. dan biasanya orang " parah " melanjutkan kepercayaannya kalau dibawah situs ada harta karun dan kalau itu terjadi tentu keberadaan Situs Gunung Padang ini akan semakin terancam keberadaannya.

Saya sebagai orang cianjur tentu tidak rela kalau Situs Gunung Padang yang berharga itu dijadikan terpuruk dengan bertingkah aneh terhadapnya. Kita harus menjaganya sebagai warisan karuhun " nenek moyang " untuk kita pelajari dan mengambil manfaat yang terkandung didalamnya.  

25 komentar:

AZLA mengatakan...

pertamax..
perlu diamankan
Baru tahu ada situs gunung padang sob.Sebaiknya situs gunung padang ini kalau bisa di bangun, atau dijaga dan dilestarikan. memang sangat disayangkan. apalagi kalau didengar ada harta karunnya bisa^ bakal dicari orang suatu saat walau dari manapun, dan akhirnya bisa lebih parah.

Unknown mengatakan...

Prihatin banget dgn kejadian spt ini

Unknown mengatakan...

Namanya jg Indonesia, apa sih yg ndak dirusak? di negara ini sdh tidak ada istilah disiplin, mengahargai org dan msh byk. Seharusnya situs spt ini harus di jaga tp Pemerintah sudah ndak peduli, lebih mementingkan sakunya masings.

Unknown mengatakan...

Ya mas benar yg mas bilang .. tapi terkadang gak ada singkronisasi antara masyarakat dan pemerintah dalam menjaga dan melestarikan peninggalan sejarah ini .

Unknown mengatakan...

benar sangat-sangat memprihatinkan sekali ndah

Unknown mengatakan...

ya semua yang dikatan indah ada benarnya juga .. seolah apa yag ditinggalkan sejarah hanya isapan jempol belaka padahal kalau di pahami sejarah lah yang merubah kita seperti sekarang ini .

Anonim mengatakan...

Waduh.. lha koq hancur gitu.. padahal kalau lihat lokasi di foto lumayan bagus.. sayang seribu sayang.

Unknown mengatakan...

Lah ini kabarnya situs gimana.....katanya sdh di kunjungi sama Ibu Presiden. Syg sekali kalau dibiarin spt itu .....

Motamatika mengatakan...

Itu kalau dikelola dengan baik pasti akan menjadi objek wisata sejarah yang bagus..
Makasih sob infonya :D

Unknown mengatakan...

bener ada harta karun?? ahahaahha kayak di kartun :D
.baru tahu neh..

dedetea66 mengatakan...

Salam senja sob,ada bingkisan at my blog,silahkan di ambil,,thx

Aqil Anindhityo Raharjo mengatakan...

wahh baru tau ada begituan di gunung padang.. nice post bro :) btw blogwalking sore ke blog lo soob

Unknown mengatakan...

Iya sob padahal ini peninggalan yang sangat luarbiasa ...gak heran sob indonesia gitu hehe

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Unknown mengatakan...

ya cuma di kunjungi aja selanjutnya di biarin gitu aja ...

Unknown mengatakan...

benar sekali sob .. sungguh sangat disayang kan padahal kalau di renovasi dan dikembangkan bisa mendatangkan kebaikan ...

Unknown mengatakan...

Gosipnya seperti itu tia..
Maklum angan orang orang serakah ....

Unknown mengatakan...

Salam kembali kang ... wah sip atuh nanti kesana

Unknown mengatakan...

Tapi sayang dibiarkan begitu saja .. terimakasih kembali sob

f mengatakan...

mmperihatinkan sekali yah... haduuhh... :(

Unknown mengatakan...

Benar sob sungguh terlalu hehe

Unknown mengatakan...

Usul, sebaiknya masyarakat sekitar membuat satu komite penjaga situs. Pintu masuk ke sana hanya kesana dan ada semacam patroli situs. Aturan dijelaskan kepada pengunjung sebelum masuk, misalnya 1) Pengunjung dilarang masuk dengan membawa minuman aqua atau makanan dan sebagainya. 2) Tempat sampat disediakan dipojok2 lokasi. 3) Pengunjung yang terlihat oleh petugas patroli diminta tegas untuk mengambil sampahnya dan membuang ke tempat sampah atau dikenakan denda/sangsi 4) Pengunjung yang ketahuan mencorat-coret atau membawa pulang batu di minta mengembalikan batu dan didenda/sangsi, kalau perlu difoto ditempat dan fotonya ditempel di mading sebagai "perusak warisan budaya". dll... yang terpenting sih 'edukasi terhadap pengunjung' yg perlu dilakukan... Karena situs itu bukan untuk tempat pesta rakyat "cucurak timbel nganggo sambel", tapi tempat untuk menghargai dan mempelajari budaya leluhur kita.

Unknown mengatakan...

Usul, sebaiknya masyarakat sekitar membuat satu komite penjaga situs. Pintu masuk ke sana hanya kesana dan ada semacam patroli situs. Aturan dijelaskan kepada pengunjung sebelum masuk, misalnya 1) Pengunjung dilarang masuk dengan membawa minuman aqua atau makanan dan sebagainya. 2) Tempat sampat disediakan dipojok2 lokasi. 3) Pengunjung yang terlihat oleh petugas patroli diminta tegas untuk mengambil sampahnya dan membuang ke tempat sampah atau dikenakan denda/sangsi 4) Pengunjung yang ketahuan mencorat-coret atau membawa pulang batu di minta mengembalikan batu dan didenda/sangsi, kalau perlu difoto ditempat dan fotonya ditempel di mading sebagai "perusak warisan budaya". dll... yang terpenting sih 'edukasi terhadap pengunjung' yg perlu dilakukan... Karena situs itu bukan untuk tempat pesta rakyat "cucurak timbel nganggo sambel", tapi tempat untuk menghargai dan mempelajari budaya leluhur kita.

MAMAT RAHMAT mengatakan...

Mudah2an semua unsur cepat tanggap dan menjaga kelestarian situs tsb sbg orang jabar saya sangat menyayangkan apabila warisan nenek moyang dirusak demi kepentingan yang tdk berguna

MAMAT RAHMAT mengatakan...

Mudah2an semua unsur cepat tanggap dan menjaga kelestarian situs tsb sbg orang jabar saya sangat menyayangkan apabila warisan nenek moyang dirusak demi kepentingan yang tdk berguna

Posting Komentar